Hindari 6 Penulisan Press Release Berikut Ini agar Tidak Ditolak Media!

Banyak penyedia jasa seperti https://www.sribu.com/id/cat/jasa-press-release. Namun, menulis press release menjadi salah satu tanggung jawab oleh public relations atau PR atau humas organisasi atau perusahaan. PR diharapkan dapat menulis rilis yang tidak hanya memberikan informasi namun juga ‘menjual’ nama perusahaan.
Sayangnya, tidak semua PR mampu menghasilkan press rilis yang menarik. Alhasil, banyak press rilis yang akhirnya hanya bisa dirilis di website perusahaan dan tidak bisa ‘tembus’ ke media. Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa kesalahan yang harus Anda hindari, seperti berikut:
- Tidak Ada News value
Press rilis haruslah mengandung suatu informasi penting yang berbobot dan memiliki nilai jual. Tidak adanya news value tersebut akan membuat media seperti tidak ada alasan untuk menayangkan berita tersebut. Adanya news value ini dapat dilihat dari judul dan juga lead release. Jadi, jika Anda hendak mengeluarkan press rilis, Anda bisa membaca ulang dan mempertimbangkan apakah sudah ada value/nilai yang diangkat atau belum.
- Teknik Penulisan yang Jelek
Walaupun Anda memiliki nilai atau value berita yang baik, namun jika tidak diimbangi dengan cara penulisan yang baik, press release tersebut kurang sempurna. Bukan hanya membuat press rilis susah dibaca, namun juga susah dipahami sehingga membuat nilai dalam rilis tersebut tidak bisa tersampaikan dengan baik.
Jikapun Anda merupakan orang yang baru pertama kali membuat, ada baiknya jika memperhatikan mengenai susunan penulisannya, penggunaan kata-katanya, tanda baca ataupun lainnya. Dengan begitu, teknik penulisan Anda.

- Salah Sasaran
Hal ini kerap dilakukan oleh PR walaupun yang sudah beberapa kali menuliskan rilis. Biasanya, PR akan cenderung blasting rilis tersebut ke media dengan maksud untuk meningkatkan kemungkinan diliput media. Namun, salah fokus justru akan membuat informasi tersebut kurang maksimal.
Misalnya Anda mengeluarkan press rilis dengan target pasar pria usia 30-40an tahun, namun rilis justru dimuat di di media dengan segmen remaja perempuan. Karena hal tersebut, tentu berita tersebut akan jarang diperhatikan dan dibaca.
- Terlalu Sering Mengirimkan Release
Memang, akan semakin baik jika suatu perusahaan mengirimkan release agar semakin dikenal orang. Namun, terlalu sering mengirim release justru akan membuat jenuh. Ada baiknya jika mengirim release tentang sesuatu yang besar. Misalnya keuntungan trimester pertama, launching produk atau sesuatu yang besar. Dengan begitu, release akan lebih dilirik media dan ditayangkan.
- Tidak Ada yang Beda
Maksudnya adalah Anda menuliskan rilis yang sama saja seperti competitor. Jika hanya tulisan saja, maka akan membuat rilis Anda susah untuk dipilih editor media. Karena hal tersebut, buat sesuatu yang beda misalnya mencantumkan ilustrasi atau foto yang berkaitan dengan isi dari rilis tereaaaanebut.
- Promosi Langsung
Tidak sedikit yang menjadikan press rilis sebagai media promosi. Padahal, press rilis bukan merupakan ajang untuk soft selling ataupun hard selling. Jika pun ingin menjual, maka ada rubric tersendiri untuk beriklan. Karena hal tersebut, press rilis harus ditulis secara netral seperti wartawan.
Itulah kesalahan press release yang harus dihindari oleh PR. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda.